Tugas 3 Kriptografi Klasik oleh Achmad Maulana Ambiya (1903015041)
Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik merupakan kriptografi yang digunakan pada zaman dahulu sebelum komputer ditemukan atau sudah ditemukan namun belum secanggih sekarang.
Kriptografi ini melakukan pengacakan huruf pada kata terang / plaintext. Kriptografi ini hanya melakukan pengacakan pada huruf A – Z, dan sangatlah tidak disarankan untuk mengamankan informasi-informasi penting karena dapat dipecahkan dalam waktu singkat.
Biarpun telah ditinggalkan, kriptografi klasik tetap dapat ditemui disetiap pelajaran kriptografi sebagai pengantar kriptografi modern.
Kriptogarfi klasik memiliki beberapa ciri :
- Berbasis karakter
- Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada computer
- Termasuk ke dalam kriptografi kunci simetris.
Tiga alasan mempelajari algoritma klasik :
- Memahami konsep dasar kriptografi
- Dasar algoritma kriptografi modern
- Memahami kelemahan sistem kode
Pada dasarnya, algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher, yaitu :
- Cipher substitusi (substitution cipher)
Di dalam cipher substitusi setiap unit plainteks diganti dengan satu unit cipherteks. Satu “unit” di isini berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan lebih dari dua huruf. Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga dinamakan juga casear cipher), untuk mengirimakan pesan yang dikirimkan kepada gubernurnya.
- Cipher transposisi (transposition cipher)
Pada cipher transposisi, huruf-huruf di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya diubah. Dengan kata lain algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau pengacakan (scrambling) karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karkater tersebut.
Contoh gambar Kriptografi klasik:
JENIS KRIPTOGRAFI KLASIK
Vigènere cipher
Vigenere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher alphabet-majemuk ‘manual’. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. Vigènere cipher dipublikasikan pada tahun 1586. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. Vigènere cipher digunakan oleh tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil war).
Gambar Vigènere cipher
Autokey Cipher
Kriptografi Autokey adalah pengembangan dari kriprografi Caesar dan Vigenere. Cara melakukan enkripsi sama seperti kedua kriptografi sebelumnya. Pada kriptografi Autokey juga digunakan sebuah kata sebagai kunci. Kunci ini kemudian diikuti dengan plaintext sehingga membentuk huruf-huruf yang sama panjang dengan plaintext. Urutan huruf-huruf ini yang akan digunakan sebagai kunci pada saat enkripsi. Rumus yang berlaku untuk kriptografi Autokey sama seperti Caesar dan Vigenere.
Gambar Autokey Cipher
Reverse Cipher
Ini adalah contoh kriptografi klasik yang menggunakan substitusi yaitu mengganti satu huruf dengan huruf lain ataupun mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik. Ini contoh yang paling sederhana dari transposisi yaitu mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik.
Gambar Reverse Cipher
Zig-Zag Cipher
Pada kriptografi kolom zig-zag, plaintext disusun dalam kelompok huruf yang terdiri dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam uruta kolom yang dimasukkan secara pola zig-zag.
Gambar Zig-Zag Cipher
Triangle Cipher
Pada kriptografi kolom Triangle, plaintext disusun dalam kelompok huruf yang terdiri dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam urutan kolom yang dimasukkan secara pola segitiga.
Gambar Triangle Cipher
Perkembangan Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik kemudian berkembang pesat pada abad ke-18 Masehi hingga Perang Dunia ke-2. Seperti penggunaan metode polyalphabetic hingga penggunaan mesin untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan, salah satu contoh yang terkenal adalah enigma yang dipatenkan oleh Arthur Scerbius dan digunakan tentara Nazi Jerman untuk mengenkripsi pesan pada saat pertempuran.
Nama: Achmad Maulana Ambiya
Nim: 1903015041
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id
Komentar
Posting Komentar