Pemodelan dan Simulasi pertemuan 14 -oleh- Achmad Maulana Ambiya
Contoh Penerapan Simulasi Analisa Kebutuhan
(Studi Kasus : Simulasi
Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan Daya Saing UKM Mebel dengan
Pendekatan Sistem Dinamik)
Pendahuluan
Contoh Penerapan Simulasi yang diamati seperti pada
penelitian yang dilakukan Retnari Dian Mudiastuti dkk, dengan menerapkan
aplikasi simulasi Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan Daya Saing UKM
Mebel dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Permasalahan kemampuan daya saing UKM
mebel merupakan sistem yang kompleks karena terdapatnya berbagai macam aliran
seperti material, uang, informasi dan aktivitas, dimana aliran tersebut
memiliki interdependensi satu sama lainnya, terdiri dari berbagai stakeholder
(pemangku kepentingan) selain produsen dalam hal ini UKM, juga konsumen (lokal
maupun mancanegara) yang melakukan permintaan dari waktu ke waktu, penyedia
bahan baku, serta pemerintah yang berperan sebagai regulator pengembangan
bisnis serta faktor tenaga kerja. Tahapan dalam penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut. Tahapan Identifikasi variabel, dimana dilakukan studi
literatur dari berbagai penelitian sebelumnya terkait kemampuan teknologi UKM
serta kunjungan lapangan untuk mendapatkan data terkait variabel berpengaruh
dan kondisi nyata di UKM mebel di Kota Pasuruan. UKM mebel yang terpilih adalah
UKM-UKM skala kecil yang berpengalaman memproduksi mebel kayu jati ekspor. Data
yang dibutuhkan berupa data profile UKM, pola permintaan produk, proses
produksi, kemampuan mesin produksi, kemampuan tenaga kerja, biaya operasional
dan kebijakan UKM daerah dan pusat.
1. Interaksi Antar Variabel
Pola interaksi antar variabel dijelaskan dengan
hubungan yang saling mempengaruhi antar
variabel yang ada. Kapasitas produksi mempengaruhi kemampuan pemenuhan oleh
importir dan kapasitas produksi dipengaruhi oleh kemampuan teknologi (mesin)
dan tenaga kerja. Rendahnya kapasitas produksi mempengaruhi jumlah pemenuhan
permintaan yang selanjutnya berpengaruh terhadap keuntungan UKM, Nur, dkk.
Jumlah keuntungan dan kapasitas produksi merupakan indikator daya saing UKM
mebel pada penelitian ini. Pada interaksi variabel digambarkan skenario berupa
kebijakan yang akan diterapkan untuk melihat perubahan terhadap model yang
dikembangkan dengan tujuan peningkatan keuntungan dan kapasitas produksi dalam
kurun waktu 120 bulan atau 10 tahun. Skenario yang dikembangkan dalam pemodelan
simulasi ini adalah investasi mesin semi modern maupun mesin modern, dan
investasi peningkatan kemampuan tenaga kerja bantu untuk menjadi tenaga ahli.
2. Diagram Stock and Flow
Tujuan pembuatan diagram stock and flow adalah
menggambarkan interaksi antar variabel sesuai logika struktur dengan bantuan
software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan interaksi variabel pada diagram
stock and flow dari submodel teknologi (mesin dan tenaga kerja), submodel
permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan submodel kebijakan investasi
Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan mengetahui pola perilaku
variabel dalam model kemampuan UKM mebel. Tujuan pembuatan diagram stock and
flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel sesuai logika struktur
dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan interaksi
variabel pada diagram stock and flow dari submodel teknologi (mesin dan tenaga
kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan submodel
kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan mengetahui
pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM mebel.
3. Simulasi Hasil Pemodelan
Berdasarkan hasil simulasi kondisi eksisting, ditemukan bahwa keterbatasan kapasitas produksi yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dan kemampuan tenaga kerja mempengaruhi profit atau keuntungan UKM. Pengaruh kemampuan mesin dan tenaga kerja signifikan berpengaruh pada jumlah keuntungan UKM. Terkait dengan hasil wawancara dengan pelaku UKM, diharapkan adanya peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin produksi dan tenaga ahli mebel. Sehingga pada skenario yang diajukan adalah penggantian mesin semi modern ke mesin modern, penambahan mesin modern dan investasi tenaga ahli. Skenario yang diajukan adalah mengganti 4 unit mesin modern, mengganti 8 unit mesin modern, menambah 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli mebel. Berdasarkan penetapan skenario yaitu mengganti 8 unit mesin semi modern dengan 4 unit mesin modern, 8 unit mesin modern, atau menambah 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli mebel, maka hasil skenario terlihat.
Pada skenario dilakukan untuk mendapatkan strategi terbaik dengan parameter nilai keuntungan yang tertinggi sebagai indikator daya saing UKM. Pada kondisi eksisting, nilai keuntungan pada tahun ke-10 sebesar 1,4 miliar rupiah. Setelah menerapkan 4 skenario yaitu menggunakan 4 unit mesin modern, 8 unit mesin modern, penambahan 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli, maka strategi dengan nilai keuntungan UKM tertinggi senilai 2,173 miliar rupiah dengan melakukan investasi 4 unit mesin modern. Keuntungan terendah senilai 762,17 juta rupiah pada skenario penambahan 4 unit mesin modern. Pemilihan strategi jangka pendek dapat dipertimbangkan dengan mengganti mesin modern menjadi 4 unit mesin, sedangkan dengan memperhatikan kemampuan modal UKM dan untuk menghasilkan ketersediaan tenaga ahli mebel kayu sehingga dapat berdampak positif pada jangka menengah dan jangka panjang, maka pelaksanaan scenario investasi tenaga ahli dapat dipertimbangkan. Sehingga ketika terjadi keputusan perubahan mesin dan adanya kepastian permintaan mebel, maka UKM tidak memiliki kesulitan terkait tenaga ahli lagi sehingga demikian daya saing UKM dapat meningkat.
Nama: Achmad Maulana Ambiya
Nim: 1903015041
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id
Komentar
Posting Komentar