Pemodelan Simulasi pertemuan 13 -oleh- Achmad Maulana Ambiya
Contoh Penerapan Diagram
Simpal Kausal (CLD)
(Kasus kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten
Konawe Selatan)
Pendahuluan
Berdasarkan
jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari penggunaan diagram Simpal Kausal
untuk menghubungkan antara variabelvariabel yang membentuk model dalam sistem
perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk
diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di
Kabupaten Konawe Selatan.
Subsistem
Diagram Simpal Kausal
Dari
diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada di Kabupaten Konawe
Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan Kabupaten Konawea
Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu :
- Sub Sistem Pasar
- Sub Sistem Konsumsi
- Sub Sistem Jumlah Tangkapan
- Sub Sistem SDM
1.
Sub Model Pasar/Penjualan
Sub
model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya
disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah
tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda
Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk
budidaya perikanan yang lain.
Pasar
akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi. Besarnya laju konsumsi
dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan
industri pengolahan ikan. Besar pasar sektor Perikanan ini akan menjadikan
pendapatan asli (PAD)daerah meningkat lewat restribusi/pajak yang dibebankan
pada hasil penjualan. Sejalan dengan hal tersebut diatas akan meningkat pula
Produk Domestik Bruto daerah tersebut (PDRB). Lihat gambar 2.3 Model Sub Sistem
Pasar dibawah ini.
2.
Sub Model Konsumen Rumah Tangga
Sub
Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga
yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya
tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.
3.
Sub Model Jumlah Tangkapan
Sub
Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock
(Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran)
Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber
daya manusia yang kompeten. Sementara jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri
pengolahan ikan.
4.
Sub Model SDM
Sub
sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan
yang lahir dan meninggal. Untuk memudahkan perhitungan sub model ini
menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran
dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian.
Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi. Emigrasi penduduk terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak .Selain Emigrasi adapula penduduk yang datang dan menetap Kabupaten Konawea Selatan. Karena merupakan Kota Kabupaten baru banyak pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen di wilayah ini.
Nama: Achmad Maulana Ambiya
Nim: 1903015041
Artikel ini dibuat
sebagai tugas kuliah
sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id
Komentar
Posting Komentar