Pemodelan dan Simulasi pertemuan 6 - oleh - (Achmad Maulana Ambiya)
Langkah Dasar dan Contoh Simulasi Antrian
Terdapat 3 langkah dasar simulasi:
1. Menetapkan karakteristik masukan.
– Biasanya dimodelkan sebagai distribusi probabilitas
2. Menkonstruksi tabel simulasi.
– Spesifikasi
masalah
– Biasanya
terdiri dari sekumpulan masukan dan lebih dari satu
– Pengulangan
3. Membangkitkan nilai secara berulanag untuk setiap
masukan dan mengevaluasi fungsi.
Contoh Simulasi Sistem Antrian
- Pemanggilan populasi (Calling population): Biasa tidak terbatas:
jika sebuah unit keluar, tidak ada perubahan pada laju
ketibaan/kedatangan.
- Kedatangan/ketibaan: terjadi secara acak.
- Mekanisme pelayanan: Sebuah unit akan dilayani dalam panjang waktu
yang acak berdasarkan suatu distribusi probabilitas.
- Kapasitas sistem: tidak ada batasan
- Displin antrian – Urutan layanan, misal, FIFO.
Aliran Sistem Antrian
- Kedatangan dan pelayanan didefinisikan melalui distribusi
probabilitas waktu antara kedatangan dan distribusi waktu pelayanan.
- Laju pelayanan vs. laju kedatangan: tidak stabil atau ekplosif
- Keadaan: jumlah unit dalam sistem dan status dari pelayan
- Peristiwa: Stimulan yang menyebabkan keadaan sistem berubah.
- Clock simulasi: Trace waktu simulasi.
Gambaran Umum Sistem Antrian
Diagram Aliran Layanan yang telah selesai
Diagram Aliran Unit Memasuki Sistem
Jawab: Model adalah
proses pengembangan model logis atau matematis pada suatu sistem atau masalah
keputusan
Jawab: Ada 4 urutan
yaitu tentukan kriteria data -> identifikasi sumber data -> kumpulkan
data -. buat sumsi jika diperlukan
Jawaban : Simulasi
adalah suatu teknik meniru operasi atau proses yang terjadi dalam suatu sistem
dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu,
sehingga sistem itu bisa dipelajari secara ilmiah. Simulasi sangat dibutuhkan
untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komputer terbaik dari komponen-
komponen sebuah sistem.
- Studi perilaku sistem kompleks yaitu dimana suatu solusi analitik tidak dapat dilakukan.
- Membandingkan alternatif rancangan untuk suatu sistem yang tidak atau belum ada.
- Studi pengaruh perubahan terhadap sistem yang ada dengan tanpa merubah sistem.
- Memperkuat atau memverifikasi suatu solusi analitik.
Simulasi bisa digunakan pada :
- Mempelajari interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks.
- Mengamati sifat model dan hasil keluaran akibat perubahan lingkuangan luar atau variabel internal.
- Meningkatan kinerja sistem melalui pembangunan/pembentukan model.
- Eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan.
- Memahami dan memverikasi solusi analitik.
- Mengidentifkasi dan menetapkan persyaratan-persyaratan.
- Alat bantu pelatihan dan pembelajaran dengan biaya lebih rendah.
- Visualisasi operasi melalui anuimasi.
- Masalahnya sulit, memakan waktu, atau tidak mungkin diselesaikan melalui metode analitik atau numerik konvensional.
- Jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana.
- Jika masalah dapat diselesaikan secara analitik.
- Jika eksperimen langsung lebih mudah dilakukan.
- Jika biaya terlalu mahal.
- Jika sumber daya atau waktu tidak tersedia.
- Jika tidak ada data yang tersedia.
- Jika verifikasi dan validasi tidak dapat dilakukan.
- Jika daya melebihi kapasitas.
- Jika sistem terlalu komoleks atau tidak dapat didefenisikan.
- Model Ikonik: model yang mengandung karakteristik dan properti nyata dari suatu sistem yang dimodelkan. Contoh: bentuk pilot plant dari suatu pabrik.
- Model Analog: model sebagai analogi dari keadaan nyata. Contoh model histogram dimana panjang batang adalah representasi dari frekuensi.
- Model simbolik/matematis: menggunakan simbol sebagai properti dari sistem yang dimodelkan. Contoh persamaan s = v . t.
- Model Sistematis. Terbagi dua yaitu:
- Model matematis deskriptis: model yang mendeskripsikan perilaku dari sistem.
- Model matematis normatif: Model untuk pengambilan keputusan. Contoh model tata letak sebuah pabrik tekstil.
- Observasi sistem riil dan interaksi komponen dan pengumpulan data.
- Domain pengetahuan tertentu.
- Stakeholderrs: operator, teknisi, engineers. - Konstruksi model konseptual.
- Asumsi dan hipotesa komponen dan nilai-nilai parameter.
- Struktur sistim. - Penerjemahan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer.
- Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis.
Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.
- Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik.
Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang bersifat random, maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi simulasi deterministik. Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input yang bersifat random, maka pada sistem seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model simulasi stokastik.
- Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret.
- Sebagian besar sistem riil dengan elemen-elemen stokastik tidak dapat dideskripsikan secara akurat dengan model matematik yang dievaluasi secara analitik. dengan demikian simulasi seringkali merupakan satu-satunya cara.
- Simulasi memungkinkan estimasi kinerja sistem yang ada dengan beberapa kondisi operasi yang berbeda.
- Rancangan-rancangan sistem alternatif yang dianjurkan dapat dibandingkan via simulasi untuk mendapatkan yang terbaik.
- Pada simulasi bisa dipertahankan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi eksperimen.
- Simulasi memungkinkan studi dengan kerangka waktu lama dalam waktu yang lebih singkat atau mempelajari cara kerja rinci dalam waktu yang diperpanjang.
- Setiap langkah percobaan model simulasi stokastik hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya untuk parameter input tertentu. Model analitik lebih valid.
- Model simulasi seringkali mahal dan makan waktu lama untuk dikembangkan.
- Output dalam jumlah besar yang dihasilkan dari simulasi biasanya tampak meyakinkan padahal belum tentu modelnya valid.
- Gagal mengidentifikasi tujuan secara jelas
- Desain dan analisis eksperimen simulasi tidak memadai
- Pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai
- Membangkitkan bilangan random dari distribusi probabilitas U(0,1).
- Membangkitkan nilai-nilai random dari distribusi probabilitas tertentu, mis. eksponensial.
- Memajukan waktu simulasi.
- Menentukan event berikutnya dari daftar event dan memberikan kontrol ke blok kode yang benar.
- Menambah atau menghapus record pada list.
- Mengumpulkan dan menganalisa data.
- Melaporkan hasil.
- Mendeteksi kondisi error.
Formulasi Masalah
- mengidentifikasikan maslah yang akan diselesaikan
- mendeskripsikan operasi sistim dalam term-term obyek dan aktivitas dalam suatau layout
- mengidentifikasi sistem dalam term-term variabel input (eksogen), dan output (endogen)
- mengkatagorikan variabel input sebagi decision (controllable) dan parameters (uncontrollable)
- mendefinisikan pengukuran kinerja sistim (sebagai fungsi dari variabel endogen) dan fungsi obyek (kombinasi beberapa pengukuran)
- mengembangkan struktur model awal (preliminary)
- mengembangkan struktur mode lebih rinci yang menidentifikasi seluruh obyek berikut atribut dan interface-nya
- Menetapkan karakteristik masukan, biasanya dimodelkan sebagai distribusi probabilitas
- Menkonstruksi tabel simulasi, teridiri dari spesifikasi masalah dan biasanya terdiri dari sekumpulan masukan dan lebih dari satu respon pengulangan
- Membangkitkan nilai secara berulang untuk setiap masukan dan mengevaluasi fungsi.
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut :
- Sistem pelayanan komersial
- Sistem pelayanan bisnis – industri
- Sistem pelayanan transportasi
- Sistem pelayanan social
Sistem antrian terdiri dari:
- Pemanggilan populasi (Calling population): Biasa tidak terbatas: jika sebuah unit keluar, tidak ada perubahan pada laju ketibaan/kedatangan.
- Kedatangan/ketibaan: terjadi secara acak.
- Mekanisme pelayanan: Sebuah unit akan dilayani dalam panjang waktu yang acak berdasarkan suatu distribusi probabilitas.
- Kapasitas sistem: tidak ada batasan
- Displin antrian – Urutan layanan, misal, FIFO.
Jawab:
- First-Come First
-Served (FCFS) atau Firs-IN First-Out(FIFO)
- Last-Come
First-Served (LCFS) atau Last-In First-Out (LIFO)
- Service In Random
Order (SIRO)
- Priority Service
(PS).
- Kedatangan dan pelayanan didefinisikan melalui distribusi probabilitas waktu antara kedatangan dan distribusi waktu pelayanan.
- Laju pelayanan vs. laju kedatangan: tidak stabil atau ekplosif
- Keadaan: jumlah unit dalam sistem dan status dari pelayan
- Peristiwa: Stimulan yang menyebabkan keadaan sistem berubah.
- Clock simulasi: Trace waktu simulasi.
Nama : Achmad Maulana Ambiya
NIM : 1903015041
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka
Komentar
Posting Komentar